Pengalaman Setting Bridge di ONT Fiberhome IndiHome

Akhirnya hari ini setting ONT FiberHome AN5506-04-F berganti dari route ke bridge. Ini setelah saya (pada Sabtu kemarin) menelpon 147 meminta bantuan untuk mengubah setting ONT Fiberhome dari mode route ke bridge. 
Saya sebelumnya memang menelepon ke 147 pada Sabtu sekitar pukul 13.30. Saat saya tanya berapa lama harus menunggu, mbak petugas di seberang sana bilang akan diusahakan hari ini. Tadinya berpikir setting ONT ini akan dilakukan secara remote. Saat melihat status laporan di aplikasi MyIndiHome, ternyata sepertinya mereka akan mengirim teknisi ke rumah. Ya sudahlah. Anehnya, kenapa di status laporan MyIndiHome, tertulis "...minta setting mode bright..." :D haduh kepriben.

Sebagai langkah antisipasi pun, saya lalu menyiapkan router D-Link DIR-615 untuk dipakai menguji koneksi PPPoE jika nanti teknisi datang. Tapi setelah ditunggu-tunggu sampai malam hari, ternyata tidak ada satu pun yang datang. :(

Paginya, masih enak-enak tidur, ada panggilan telepon masuk via ponsel. Gak tau-nya orang Telkom. Dia konfirmasi apakah saya minta dibantu setting bridge di ONT (mungkin gara-gara dia melihat status laporan "bright" di atas :D).

Saat ditanya apakah saya sudah punya username dan password PPPoE? Saya agak ragu akan menjawab apa. Sebetulnya saya sudah punya password ini, hasil "contekan" dari setting route ONT Fiberhome. Tapi saya agak gak yakin juga berhubung password hasil contekan ini pernah dipakai dan gagal (lihat artikel sebelumnya). 

Akhirnya saya pun bilang kalau saya sudah punya password dan username PPPoE. Dia pun bertanya lagi apakah akan saya akan menggunakan router biasa atau menggunakan Mikrotik. Lalu saya jawab bahwa saya akan memakai  router "biasa" dulu untuk tes koneksi PPPoE, lalu akan berganti menggunakan Mikrotik. (Saya lupa nanya memang apa bedanya kalau saya menggunakan router standar vs. menggunakan Mikrotik?).

Lalu petugas di seberang sana pun menyatakan bahwa nanti akan menghubunngi saya lagi jika semua sudah di-setting dari sisi Telkom. Saat saya tanya lagi, jam berapa akan ke sini, petugas di seberang sana menyatakan bahwa tidak akan ada teknisi yang datang, semua setting akan dilakukan secara remote. Oke deh.  

Saya pun menunggu sekitar setengah jam sekalian menyiapkan router D-Link kembali. Namun setelah lebih dari setengah jam menunggu, tidak ada panggilan masuk lagi dari Telkom. Saya lalu mencoba menghubungi kembali nomor yang tadi menelpon saya. Aneh juga karena nomor ini dinyatakan tidak terdaftar. Padahal nomornya adalah nomor telepon rumah (fixed line). Mungkin ini adalah nomor yang hanya bisa menelpon tapi tidak sebaliknya.

Baru saya sadari ternyata koneksi internet sudah "putus" beberapa saat lalu. Jangan-jangan udah di-setting nih. Saat saya cek ke ONT, ternyata memang setting WAN sudah berganti dari route ke bridge. Oke. Jadi sekarang tinggal mencoba melakukan dial out dari D-Link DIR 615.

Kalo tampilan WAN State seperti ini, artinya proses bridging berhasil dengan baik.

Saat dicoba, ternyata masalahnya sama seperti saat percobaan pertama di artikel sebelumnya. Sepertinya password yang saya masukkan salah karena muncul pesan "...failed to authenticate...". Agak menyesal juga kenapa tadi bilang sudah punya password saat ditanya petugas. Dan agak bingung juga kenapa tidak ada telepon konfirmasi supaya saya bisa sekalian minta password PPPoE.

Sambil berpikir mungkin setting di sisi Telkom masih belum selesai, saya pun lalu mencoba memenuhi panggilan alam dulu :D. Ternyata, saat itu saya dengar ada suara motor di depan rumah dan ada suara yang menyatakan "dari Telkom". Dengan terburu-buru, akhirnya saya keluar juga dari kamar mandi dan langsung menemui petugas tersebut. Ternyata petugas ini yang tadi menelpon saya.

Lalu saya pun menunjukkan hasil percobaan koneksi via DIR 615. Saya bilang bahwa proses dial out  masih belum bisa. "Password-nya ini ya," kata petugas itu. Lho ternyata ini adalah password Speedy ADSL saya yang dulu. Woalah, pantas saja pakai password hasil contekan dari ONT Fiberhome tidak berhasil terkoneksi. Ternyata untuk mode bridge, password PPPoE-nya adalah password ADSL sebelumnya. Oke-oke.

Setelah password ini digunakan di D-Link 615, kami pun mencoba melakukan dial out. Kali ini bisa terhubung, tapi alamat IP (IP address) yang didapat di WAN adalah IP internal. Dicoba mengakses ke situs-situs pun ternyata masih gagal. Petugas pun mencoba me-reset ulang DIR-615 saya. Lalu mencoba men-dial out kembali. Hasilnya? Masih sama, belum bisa terkoneksi ke Internet.

Lalu, saya bilang ke petugas, "Coba Pak, ONT-nya mungkin perlu di-restart dulu". "Baik sekalian D-Link-nya ya di-restart," katanya. Setelah kedua perangkat ini di-restart, lalu dicoba kembali melakukan dial out. Kali ini proses koneksi berhasil, dengan alamat IP eksternal/publik (public IP addressi) di bagian WAN, dan bisa mengakses situs-situs Internet secara lancar.

Petugas ini pun lalu memotret saya dan meminta saya untuk berpose dengan router D-Link. Saya juga diminta mengacungkan jempol tanda koneksi sudah berhasil dan keluhan sudah ditangani dengan baik (untuk laporan ke atasannya). Padahal saya belum mandi hihihih. Ya sudah, apa adanya saja.

Setelah itu kami mengobrol dan berbasa-basi sebentar. Dari obrolan ini saya baru tahu kalau di sekitar tempat tinggal saya ini, belum banyak yang meminta mode koneksi bridge. Sebagian besar masih mengandalkan mode default (route). Dan katanya lagi, di area sini, ONT Huawei juga belum diimplementasikan secara luas. Semua masih menggunakan Fiberhome.

Setelah itu, petugas ini mohon pamit. Sebagai rasa terima kasih, saya berikan uang bensin sekedarnya. (Tadinya pengen bilang buat uang rokok, tapi sepertinya bapak petugasnya tidak merokok :D).

Kini saatnya melakukan setting di Mikrotik (di artikel berikut ya :D).