Void Linux merupakan salah satu distro Linux yang cukup menarik. Sebabnya karena distro ini tidak berbasis systemd atau sysvinit layaknya distro populer seperti Debian, Arch Linux, Fedora dan lainnya, melainkan berbasis runit.
Selain itu, distro ini juga terus-menerus diperbarui (rolling release) layaknya Arch Linux. Jadi, pengguna dijamin akan selalu memiliki sistem & perangkat lunak terbaru, cocok untuk yang selalu ingin memiliki sistem terkini tanpa harus melakukan upgrade distro secara menyeluruh (distribution upgrade). Dengan instalasi awal yang hanya memasang paket dasar, pengguna diberi keleluasaan dan kebebasan untuk memilih perangkat lunak dan perkakas apa saja yang akan dipasang di komputernya.
Kali ini, akan dibahas cara memasang Void Linux dan mengkonfigurasi LXQt. Void Linux akan dipasang di notebook jadul ThinkPad X201.
Instalasi Paket Dasar (Base Package)
1. Unduh (download) image live dari situs Void Linux dan memilih image yang berbasis glibc (base image live, bukan yang berbasis Xfce)
2. Setelah selesai mengunduh, lakukan penulisan (burning) image tersebut menggunakan Balena Etcher (bisa diunduh dari situsnya) lalu boot ke komputer menggunakan flash disk tersebut.
3. Setelah proses boot selesai, selanjutnya, tinggal mengikuti panduan instalasi sistem dasar dari situs Void Linux. Untuk memudahkan proses instalasi, disarankan mengakses koneksi Internet menggunakan kabel ethernet dengan metode pengalamatan berbasis DHCP. Pilih juga sumber instalasi (source) dari Network (server Void Linux), bukan dari local (flash disk). Saat penambahan user, pastikan juga storage telah dipilih agar user bisa mengakses perangkat penyimpan seperti flash disk.
4. Setelah proses instalasi dasar selesai, kita bisa me-restart komputer dan melepas flash disk.
Sampai tahap ini, proses instalasi dasar Void Linux telah selesai.
Instalasi Desktop Manager dan Desktop Environment
Proses memasang Void Linux dan mengkonfigurasi LXQt dilanjutkan dengan menjalankan langkah di bawah ini:
1. Setelah proses boot selesai, login kembali, sebagai root atau sebagai user (jika login sebagai user, tambahkan sudo di setiap perintah di bawah ini). Lalu, jalankan perintah ini diikuti enter
xbps-install -Suv
2. Ketikkan perintah di bawah ini untuk menambahkan repository non-free
xbps-install -Rs void-repo-nonfree
3. Lalu ketikkan perintah ini untuk memasang aneka perkakas dasar
xbps-install curl wget xz unzip zip nano xtools mtools mlocate ntfs-3g fuse-exfat bash-completion ffmpeg mesa-vdpau mesa-vaapi dbus
4. Setelah itu, lanjutkan dengan mengetikkan perintah di bawah ini untuk memasang paket dasar Xorg.
xbps-install xorg
5. Lalu lanjutkan dengan pemasangan LXQt
xbps-install lxqt
Jika diinginkan, kita juga bisa memasang icon tambahan untuk LXQt, misalnya papirus-icon-theme, gnome-icon-theme, gnome-icon-theme-extras, arc-icon-theme, lxde-icon-theme, mate-icon-theme.
6. Setelah itu, lanjutkan dengan pemasangan desktop manager
xbps-install sddm
7. Lalu pasang juga perkakas tambahan untuk lingkungan grafis
xbps-install -Rs xdg-desktop-portal xdg-desktop-portal-gtk xdg-user-dirs xdg-user-dirs-gtk xdg-utils
Mengaktifkan Desktop Manager
1. Jalankan perintah ini untuk mengaktifkan dbus
ln -s /etc/sv/dbus /var/service/
2. Dilanjutkan dengan langkah ini untuk mengaktifkan sddm
ln -s /etc/sv/sddm /var/service/
Saat dua perintah di atas selesai diketikkan, jika tidak ada kendala, SDDM akan langsung dijalankan dan kita akan diminta memasukkan username dan pasword user. Jika sddm tidak berjalan, bisa dicoba melakukan restart PC terlebih dulu.
Nah sampai tahap ini, proses instalasi LXQt telah selesai dan kita bisa masuk ke desktop environment LXQt. Kita tinggal melakukan penyesuaian terhadap tampilan LXQt sesuai keinginan dengan memilih Preferences > LXQt Settings dan memilih menu yang diinginkan.
Kesan sepintas setelah memasang Void Linux dan mengkonfigurasi LXQt adalah, proses instalasi paket dasar (base package) di Void Linux relatif lebih mudah, dibanding misalnya saat memasang Arch Linux. Ini karena Void Linux dllengkapi dengan menu installer dibandingkan Arch Linux yang tidak memiliki menu installer.
Namun, proses lanjutan setelah instalasi paket dasar (post install) tetap membutuhkan sedikit upaya karena semua mengandalkan perintah berbasis teks (CLI). Jadi distro ini tetap kurang cocok untuk pengguna pemula di dunia Linux yang ingin serba praktis dan tidak terbiasa dengan perintah berbasis teks.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar