Berhubung ada kebutuhan yang tidak bisa dihindari, tabungan Simponi BNI yang baru berjalan sekitar beberapa tahun pun mau tidak mau harus dicairkan.
Kebetulan saya mulai ikut program Simponi BNI mulai bulan Januari 2016 secara kolektif dari kantor. Dan di tahun 2022 ini, tabungan ini akan saya cairkan. Jadi praktis masa menabungnya hanya berlangsung selama sekitar kurang dari enam tahun.
Setelah mencari info ke sana ke sini, ternyata prosesnya sebetulnya mudah saja, yaitu cukup datang ke kantor BNI terdekat. Jadi tidak perlu langsung ke kantor pusat Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI. Sayangnya, dari testimoni beberapa nasabah yang saya baca, proses ini meskipun mudah, membutuhkan waktu yang cukup lama, mulai dari dokumen diserahkan sampai uang masuk ke rekening pribadi.
Maka dari itu, saya memutuskan untuk mencairkannya dengan cara mendatangi kantor pusat DPLK Simponi di Jalan Jend Sudirman Jakarta.
Jika kita mau mencairkan seluruh tabungan Simponi BNI sebelum mencapai usia pensiun, dokumen yang harus dipersiapkan adalah:
2. Surat keterangan berhenti bekerja dari perusahaan (jika mundur/resign) atau surat keterangan PHK (jika terkena proses PHK).
4. Salinan kartu identitas (KTP/SIM dsb)
5. Salinan kartu NPWP
6. Salinan kartu keluarga
7. Materai seharga Rp10.000
Berhubung kantor pusat ini berada di Jalan Jend Sudirman, bersebelahan dengan Hotel Shangri La, lokasinya bisa dijangkau dengan mudah, baik via kendaraan pribadi maupun via kendaraan umum. Untuk yang tinggal di Jabodetabek dan kebetulan sering menggunakan kereta commuter line, bisa naik dari stasiun asal dan lanjut naik kereta tujuan Tanah Abang/Jatinegara. Nanti tinggal turun di stasiun Karet. Dari situ, tinggal berjalan kaki beberapa menit. Atau jika mau, bisa juga naik ojek bukan online alias ojek pangkalan yang banyak ngetem di depan stasiun Karet.
Sebetulnya, di masa wabah Covid-19 seperti saat artikel ini ditulis, kantor pusat DPLK Simponi sendiri tidak melayani penerimaan dokumen pencairan secara langsung. Jadi semua penerimaan dokumen, akan dilakukan di kantor cabang utama BNI, yang letaknya ada di lantai dasar.
Saat datang ke kantor cabang ini, setelah dicek suhu, saya diarahkan petugas untuk langsung ke bagian kiri dari pintu masuk. Jadi ada empat bagian di bagian layanan, masing-masing A, B, C dan D. Nah, waktu saya datang, saya diarahkan ke bagian D, di mana petugas juga mengambilkan kartu antrean untuk saya.
Ruang tunggu di kantor cabang Bank BNI sendiri ini cukup nyaman, dengan pendingin udara yang sejuk. Waktu saya ke sana, tidak banyak antrean. Di depan saya, masih ada sekitar tiga orang lagi yang menunggu.
Saat akhirnya nomor antrean saya dipanggil, saya langsung mengutarakan maksud saya ke petugas. Dengan ramah, petugas yang menerima dokumen saya langsung mengecek dokumen yang diperlukan. Saya kebetulan waktu itu tidak membawa materai. Tapi petugas menyatakan bahwa saya bisa membeli langsung materai di situ, dengan harga Rp10.000. Berhubung saya tidak pernah mencetak buku tabungan Simponi saya, petugas pun memberi tahu jumlah tabungan yang akan saya terima. Petugas juga menyatakan bahwa proses pencairan ini sendiri akan memakan waktu antara 7 sampai 14 hari kerja. Kita cukup menunggu sampai dana ditransfer ke rekening kita.
Setelah semua selesai diserahkan, saya menerima salinan buku tabungan Simponi BNI saya, berhubung buku tabungan Simponi BNI saya akan dikembalikan ke BNI. Petugas juga mencatat jumlah dana yang akan saya terima nantinya, berikut potongan administrasi dan sebagainya. Dari sini, proses pencairan dana Simponi BNI sendiri sudah selesai. Kita tinggal menunggu sampai dana ditransfer ke rekening tabungan kita.
Meskipun petugas menyatakan bahwa proses pencairan dananya akan memakan waktu antara 7 sampai 14 hari kerja, pada kenyataannya, hanya empat hari dari saat saya menyerahkan dokumen, dana dari Simponi BNI sudah ditransfer ke rekening saya. Jadi prosesnya ternyata lebih cepat dari yang diperkirakan.
Nah, itulah pengalaman saya mencairkan tabungan Simponi BNI saya. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar