Setelah beberapa hari menggunakan Arch Linux, ternyata ada beberapa problem yang cukup mengganggu.
Nah di bawah ini adalah beberapa problem di Arch Linux dan solusinya. Sebagai informasi, problem di bawah ini saya alami saat menggunakan Arch Linux di ThinkPad X201. Jadi kendalanya mungkin sangat spesifik, bergantung beberapa faktor seperti desktop environment yang dipakai, perangkat keras yang dipakai, konfigurasi aplikasi dan banyak lagi.
Perlu diketahui juga kalau beberapa problem di Arch Linux dan solusinya yang saya tuliskan di sini mungkin bisa dipakai di perangkat lain dengan problem yang sama, mungkin juga tidak. Jadi, jika solusi yang saya bagikan di sini tidak berhasil mengatasi problem Arch Linux di tempat Anda, sebaiknya silakan cari rujukan lain.
1. Aplikasi berbasis AppImage tidak berfungsi.
Saya menggunakan beberapa aplikasi dengan format AppImage. AppImage sendiri merupakan format file yang dipakai untuk memudahkan pengemasan, pendistribusian, dan instalasi aplikasi di berbagai distribusi Linux tanpa harus melakukan proses konfigurasi. Dengan AppImage, aplikasi tidak membutuhkan file tambahan lain karena semua sudah dikemas dalam format tersebut.
Saat menjalankan beberapa aplikasi dalam format AppImage ini, saya mendapatkan pesan kesalahan (error message) bahwa aplikasi membutuhkan fuse. Fuse (filesystem in userspace) sendiri merupakan sebuah pustaka program (library) yang memungkinkan penerapan/implementasi sebuah sistem file (filesystem) dalam userspace.
Nah, solusi jika muncul pesan kesalahan ini adalah menginstal fuse2 via pacman. Jika fuse2 sudah dipasang, niscaya masalahnya teratasi dan aplikasi berbasis AppImage ini akan bisa berjalan lancar.
2. Peramban web (web browser) Chromium dan Firefox tidak bisa menampilkan karakter Mandarin atau Katakana/Hiragana atau Hangul dengan baik dalam sebuah situs web.
Hal ini saya alami saat mengakses YouTube via web. Kanal-kanal berbahasa Mandarin, Jepang, atau Korea di YouTube tidak menampilkan karakter huruf sebagaimana mestinya, hanya berupa kotak dengan tanda silang di tengahnya.
Solusi masalah ini adalah dengan menginstal noto-fonts-cjk. CJK sendiri merupakan singkatan dari China, Japan, Korea.
3. Peramban web (web browser) tidak bisa menampilkan emoji dan karakter khusus. Solusi untuk msalah ini adalah memasang noto-fonts-emoji.
4. Jam dan tanggal Arch Linux tidak sesuai dengan waktu lokal, setelah menggunakan sistem operasi Windows (misal pada saat menggunakan konfigurasi dual boot).
Hal ini saya alami saat melepas harddisk berisi Arch Linux, memasang harddisk yang berisi sistem operasi Windows, melepas harddisk tersebut, dan menggantinya kembali dengan harddisk yang berisi Arch Linux. Saat masuk kembali ke Arch Linux, jam dan tanggal menjadi tidak sesuai dengan waktu lokal.
Solusi masalah ini adalah menjalankan perintah ini: sudo timedatectl set-ntp true
Setelah perintah tersebut dijalankan, jam dan tanggal di Arch Linux akan kembali sesuai dengan waktu lokal.
5. Bluetooth membuat Arch Linux crash/hang
Saat sistem memasuki kondisi suspend dan diaktifkan kembali, ternyata sistem menjadi hang/crash, tidak lagi bisa merespons perintah apa pun sehingga harus dimatikan secara paksa. Setelah mencari informasi di Internet, ternyata masalahnya adalah karena opsi Auto Power On di plugin Bluetooth aktif.
Solusi masalah ini adalah menonaktifkan opsi tersebut dengan cara mengeklik kanan ikon Bluetooth di system tray (pojok kanan bawah kalau memakai LxQT), lalu memilih plugin. Cari baris Power Manager di kolom sebelah kiri. Setelah sudah didapat, di kolom sebelah kanan, hilangkan tanda centang (check mark) pada baris Auto power-on.
Nah itulah beberapa problem di Arch Linux dan solusinya yang saya alami sejauh ini. Jika nanti ada kendala lain yang mungkin saya temukan, akan saya tambahkan lagi di artikel ini.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar